Bank Aladin Syariah Dukung Industri Halal Padat Karya dan Berkelanjutan Melalui Pembiayaan Korporasi di ISEF 2025

Bank Aladin Syariah Dukung Industri Halal Padat Karya dan Berkelanjutan Melalui Pembiayaan Korporasi di ISEF 2025

Jakarta, 10 Oktober 2025, PT Bank Aladin Syariah Tbk menegaskan komitmennya dalam memperkuat fondasi ekonomi syariah dan mendukung pertumbuhan industri halal yang berkelanjutan melalui partisipasinya di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025. Dalam kegiatan Business and Financing Deals yang menjadi bagian dari puncak Bulan Pembiayaan Syariah, Bank Aladin Syariah melakukan prosesi akad pembiayaan korporasi dengan PT Bakerindo Sukses Bersama dan PT Anugerah Sejati Laras, dua pelaku usaha halal di sektor riil yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) serta kecantikan, dengan total pembiayaan sebesar Rp19 miliar.

Kedua nasabah pembiayaan ini merupakan bagian dari industri halal yang tidak hanya prospektif tetapi juga berperan besar dalam membuka lapangan kerja baru, karena termasuk kategori bisnis padat karya. Selain itu, sektor ini juga padat modal, dengan kebutuhan pembiayaan untuk mendukung modal kerja dan ekspansi usaha. Dukungan Bank Aladin Syariah diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Koko Rachmadi, menyampaikan bahwa pembiayaan ini mencerminkan komitmen Bank Aladin Syariah untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan industri halal di Indonesia.

“Kami melihat sektor halal bukan hanya peluang bisnis, tetapi bagian dari ekosistem yang menopang ekonomi umat. Melalui pembiayaan ini, Bank Aladin Syariah ingin memastikan bahwa pelaku usaha halal, terutama di sektor riil dan padat karya, mendapatkan dukungan yang sesuai prinsip syariah dan berorientasi keberlanjutan,” ujar Koko.

Kedua perusahaan penerima pembiayaan dipilih karena memiliki prospek bisnis yang sangat potensial. Keduanya merupakan supplier bagi Alfa Group, yang telah melalui proses seleksi ketat dan memenuhi kualifikasi tinggi dalam rantai pasok nasional. Kinerja bisnis yang terus tumbuh dan kemampuan mereka dalam menjaga kepercayaan mitra strategis menjadi faktor utama Bank Aladin Syariah memberikan dukungan pembiayaan.

“Fakta bahwa mereka adalah mitra pemasok Alfa Group menunjukkan risiko yang sudah termitigasi dengan baik. Saat perusahaan melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas suplai, potensi kerja sama pembiayaan ke depannya juga semakin terbuka lebar. Ini menjadi peluang strategis bagi Bank Aladin Syariah untuk memperkuat portofolio pembiayaan sektor halal yang produktif,” tambah Koko.

Sejalan dengan itu, Jo Anula Putra, Direktur Bank Aladin Syariah, menjelaskan bahwa pembiayaan Bank Aladin Syariah mengedepankan kemudahan proses, prinsip kehati-hatian, dan dukungan jangka panjang bagi mitra usaha.

“Kami berfokus pada pembiayaan yang produktif, berkelanjutan, dan memberikan kemudahan bagi nasabah korporasi untuk mengembangkan bisnisnya. Pendekatan digital kami memastikan proses lebih efisien, tanpa mengabaikan prinsip syariah dan aspek keberlanjutan,” jelas Jo.

Pembiayaan yang diberikan terdiri dari Rp9 miliar kepada pelaku usaha di sektor makanan dan minuman serta Rp10 miliar kepada pelaku usaha di sektor kecantikan halal. Keduanya diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana industri halal dapat tumbuh dengan dukungan pembiayaan syariah yang inklusif dan berorientasi pada nilai keberkahan.

Kinerja positif Bank Aladin Syariah sepanjang semester I 2025 turut memperkuat kapasitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Pendapatan penyaluran dana tumbuh 48,8% (yoy) dari Rp255,3 miliar menjadi Rp379,8 miliar. Pendapatan berbasis bagi hasil meningkat lebih dari dua kali lipat dari Rp120,1 miliar menjadi Rp260,2 miliar, sementara pendapatan dari fee dan komisi melonjak dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar.

Dari sisi intermediasi, total pembiayaan bagi hasil mencapai Rp4,47 triliun, naik 9% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp4,10 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 14,2% menjadi Rp6,18 triliun, didorong peningkatan tabungan dan deposito mudharabah. Total aset Bank Aladin per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp10,35 triliun, naik 10,6% dibandingkan akhir tahun sebelumnya sebesar Rp9,36 triliun. Efisiensi kinerja juga membaik, tercermin dari perbaikan rasio BOPO dari 118,75% menjadi 85,16% dan Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 73,27% dari sebelumnya 136,71%.

Bank Aladin Syariah dan BIM University Tandatangani Kerja Sama Strategis untuk Dukung Pendidikan dan Literasi Keuangan Generasi Muda

Bank Aladin Syariah dan BIM University Tandatangani Kerja Sama Strategis untuk Dukung Pendidikan dan Literasi Keuangan Generasi Muda

Bali, 2 Oktober 2025 – PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin Syariah) resmi menandatangani kerja sama strategis dengan BIM University, salah satu universitas di bawah naungan Muhammadiyah yang berlokasi di Bali. Kolaborasi ini menjadi langkah nyata kedua belah pihak dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan literasi keuangan di Indonesia, khususnya bagi generasi muda.

Melalui kerja sama ini, Bank Aladin Syariah memberikan beasiswa penuh bagi mahasiswa terpilih dari BIM University hingga lulus. Tidak hanya itu, Bank Aladin Syariah juga akan aktif menghadirkan program-program literasi keuangan bagi para mahasiswa, baik dalam bentuk seminar, talk show, maupun kelas-kelas edukasi yang berfokus pada perencanaan keuangan, pengelolaan uang, hingga pengenalan perbankan syariah.

Ruang lingkup kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman ini mencakup:

  • Program Pendukung Beasiswa untuk mahasiswa terpilih dari BIM University.
  • Kuliah tamu dan sesi literasi keuangan yang akan diisi oleh perwakilan Bank Aladin Syariah.
  • Kesempatan magang bagi penerima beasiswa di unit kerja Bank Aladin Syariah dengan proses seleksi yang transparan.
  • Fasilitasi riset dan penelitian terkait literasi keuangan dan perbankan syariah.
  • Kolaborasi program pengabdian masyarakat yang berfokus pada edukasi keuangan bagi generasi muda.
  • Dukungan terhadap program “University-Industry Immersion Program” yang dijalankan oleh BIM University.

Penandatanganan kerja sama dilakukan di kampus BIM University dan dihadiri langsung oleh Bapak Koko Rachmadi selaku Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Prof Bambang Setiaji, M.Si selaku Ketua Badan Pembina Harian, Ismoyo Soemarlan, M.Par., CHIA selaku Rektor BIM University, dan mahasiswa yang terpilih menerima beasiswa dari Bank Aladin Syariah.

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan ini, Bank Aladin Syariah juga menggelar kelas literasi keuangan bertajuk “Future Ready Finance: Finansial Cerdas Untuk Generasi Muda” yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Kelas ini bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan praktis mengenai perencanaan keuangan sejak dini, agar mereka lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan, sejalan dengan semangat Muhammadiyah menuju Indonesia berkemakmuran.

“Kerja sama ini merupakan wujud komitmen Bank Aladin Syariah dalam mendukung pendidikan dan literasi keuangan generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa. Kami percaya, literasi keuangan yang baik adalah fondasi penting bagi masa depan mereka,” ujar Koko Rachmadi, Presiden Direktur Bank Aladin Syariah.

“Bagi Muhammadiyah, pendidikan adalah jalan utama dalam membangun bangsa. Kolaborasi antara dunia industri dan dunia akademik, seperti yang dilakukan Bank Aladin Syariah dan BIM University ini, adalah contoh nyata sinergi untuk menyiapkan generasi muda yang unggul dan berdaya. Harapannya, langkah ini akan mempercepat terwujudnya Indonesia yang berkemakmuran,” ungkap Prof. Bambang Setiaji, M.Si, Ketua Badan Pembina Harian BIM University

“Kami menyambut baik kerja sama ini, karena sejalan dengan misi BIM University untuk mencetak lulusan yang unggul, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global, termasuk dalam hal pengelolaan finansial,” tambah Drs. Ismoyo Soemarlan., M.Par, Rektor BIM University.

Melalui kolaborasi ini, Bank Aladin Syariah dan BIM University berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecakapan finansial untuk membangun masa depan yang lebih baik dan berkemakmuran.