Berkhidmat Lewat Literasi Digital: Bank Aladin Syariah dan MUI Resmikan Kerja Sama Strategis

Berkhidmat Lewat Literasi Digital: Bank Aladin Syariah dan MUI Resmikan Kerja Sama Strategis

Dalam upaya memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional yang adaptif terhadap perkembangan zaman, Bank Aladin Syariah sebagai bank digital syariah pertama dan terdepan di Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Sabtu, 26 Juli 2025, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Penandatanganan ini merupakan bagian dari rangkaian Tasyakur Milad Setengah Abad MUI yang mengusung tema MUI Berkhidmat untuk Kemaslahatan Umat dan Keharmonisan Bangsa”. Kolaborasi strategis ini menjadi tonggak penting dalam mendorong literasi keuangan syariah yang lebih inklusif, relevan, dan berbasis digital bagi seluruh lapisan masyarakat.

Nota Kesepahaman (MoU) mencakup berbagai ruang lingkup kerja sama strategis, antara lain penyelenggaraan kegiatan literasi keuangan syariah, dukungan terhadap aktivitas muamalah sesuai dengan prinsip syariah dan dakwah kemaslahatan umat dan bangsa, hingga edukasi dan sosialisasi terkait fatwa-fatwa keagamaan. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia serta dukungan terhadap program strategis yang sejalan dengan misi kedua belah pihak.

“Sebagai bank digital syariah, kami percaya bahwa inklusi keuangan syariah hanya dapat terwujud bila masyarakat memiliki akses yang luas, cepat, dan relevan terhadap informasi dan layanan keuangan. Sinergi dengan MUI akan memperkuat peran Bank Aladin Syariah sebagai penggerak keuangan syariah berbasis digital yang menjangkau umat hingga ke pelosok negeri, sejalan dengan semangat berkhidmat untuk kemaslahatan umat dan keharmonisan bangsa,” ujar Koko Rachmadi, Presiden Direktur Bank Aladin Syariah.

“MUI meyakini bahwa literasi keuangan syariah merupakan fondasi penting dalam membentuk masyarakat yang memahami prinsip muamalah dan mampu mengakses layanan keuangan sesuai syariah. Kerja sama dengan Bank Aladin Syariah sebagai mitra digital strategis membuka peluang lebih luas dalam menyampaikan dakwah dan edukasi ekonomi syariah secara cepat dan efektif. Ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk terus berkhidmat demi kemaslahatan umat dan keharmonisan bangsa,” ujar Dr. H. Rofiqul Umam Ahmad, S.H., M.H., Ketua Panitia Milad MUI sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia.

Sebagai pionir bank digital syariah di Indonesia, Bank Aladin Syariah menghadirkan layanan keuangan yang tidak hanya sesuai dengan prinsip syariah, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang mengutamakan kecepatan, kemudahan, dan akses tanpa batas. Melalui inovasi teknologi dan pendekatan digital-first, Bank Aladin Syariah berkomitmen untuk menjembatani umat dengan layanan perbankan syariah yang inklusif, efisien, dan dapat diakses kapan pun dan di mana pun, termasuk dalam mendukung penyebaran edukasi dan literasi syariah secara masif.

Kemitraan ini menandai langkah awal dari kolaborasi jangka panjang dalam membangun pemahaman dan praktik keuangan syariah yang tidak hanya selaras dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga relevan dengan gaya hidup digital masyarakat Indonesia masa kini. Sejalan dengan semangat Milad MUI untuk berkhidmat demi kemaslahatan umat dan keharmonisan bangsa, kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Bank Aladin Syariah Catat Kinerja Positif di Semester I 2025, Laba Bersih Capai Rp83,1 Miliar

Bank Aladin Syariah Catat Kinerja Positif di Semester I 2025, Laba Bersih Capai Rp83,1 Miliar

PT Bank Aladin Syariah Tbk (“Bank Aladin”) membukukan kinerja keuangan yang menggembirakan sepanjang semester I tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, Bank Aladin mencatatkan laba bersih sebesar Rp83,1 miliar, berbalik positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih sebesar Rp57,6 miliar.

Peningkatan kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan penyaluran dana sebesar 48,8% secara tahunan (yoy), dari Rp255,3 miliar menjadi Rp379,8 miliar. Pendapatan berbasis bagi hasil juga meningkat signifikan, mencapai Rp260,2 miliar atau tumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding semester I 2024 sebesar Rp120,1 miliar. Pendapatan dari fee dan komisi pun naik tajam dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar.

Dari sisi intermediasi, total pembiayaan bagi hasil mencapai Rp4,47 triliun, naik sebesar 9% dari Rp4,10 triliun pada akhir tahun 2024. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 14,2% menjadi Rp6,18 triliun dibandingkan Rp5,41 triliun pada Desember 2024, didorong oleh peningkatan pada produk tabungan dan deposito mudharabah.

Total aset Bank Aladin per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp10,35 triliun, naik 10,6% dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp9,36 triliun. Kinerja efisiensi juga menunjukkan perbaikan signifikan, tercermin dari perbaikan rasio BOPO dari 118,75% menjadi 85,16% dan rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 73,27% dari sebelumnya 136,71%.

Kolaborasi Strategis untuk Mendorong Inklusi Keuangan Syariah

Untuk memperkuat peranannya dalam memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia, Bank Aladin Syariah secara aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak:

  • Jaringan Alfamart, Alfamidi, Alfagift, Lawson, DAN+DAN dan Aksesmu
    Bekerja sama dalam penyediaan layanan tarik dan setor tunai di lebih dari 20.000 gerai ritel modern serta memperluas kanal onboarding digital melalui Alfagift dan Aksesmu. Kemitraan ini membuka akses keuangan syariah yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat.

  • Flip
    Kolaborasi ini hadirkan layanan perbankan syariah yang terintegrasi dalam ekosistem digital Flip, memperluas penetrasi layanan finansial ke kalangan tech-savvy melalui pendekatan embedded finance.

  • Muhammadiyah
    Bersinergi dalam menjangkau jutaan anggota dan jaringan perserikatan Muhammadiyah, kolaborasi ini mendukung digitalisasi ekosistem umat sekaligus menjadi langkah nyata Bank Aladin dalam menghadirkan layanan keuangan berbasis syariah di lingkungan pendidikan serta sosial-keagamaan. Tak hanya itu, kerja sama ini juga mencakup pelatihan dan berbagi pengetahuan terkait keamanan siber (cyber security) bagi anggota maupun amal usaha Muhammadiyah, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat literasi digital dan perlindungan data.

Kemitraan-kemitraan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga menjadi pilar utama dalam misi Aladin untuk menghadirkan layanan keuangan syariah yang inklusif, relevan, dan berdampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pertumbuhan yang dicapai hingga paruh pertama 2025 ini menjadi fondasi strategis bagi Bank Aladin dalam mewujudkan visinya sebagai bank syariah digital pilihan utama di Indonesia, yang tidak hanya berdaya saing tinggi namun juga berdampak nyata dalam membangun ekonomi umat.

Bank Aladin Syariah Gelar RUPSLB 2025, Laporkan Pertumbuhan Signifikan dan Konsistensi dalam Pengelolaan Risiko

Bank Aladin Syariah Gelar RUPSLB 2025, Laporkan Pertumbuhan Signifikan dan Konsistensi dalam Pengelolaan Risiko

Jakarta, 19 Juni 2025 — PT Bank Aladin Syariah Tbk. (“Bank Aladin Syariah”) hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Grand Sahid Jaya, Jakarta. Dalam rapat tersebut, manajemen menyampaikan laporan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2024 yang menunjukkan pertumbuhan positif dan konsisten sejalan dengan komitmen Bank Aladin Syariah dalam memperkuat ekosistem perbankan syariah digital di Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, pendapatan operasional Bank Aladin Syariah tercatat tumbuh hampir dua kali lipat menjadi Rp613 miliar, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp334 miliar. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh peningkatan margin bagi hasil pembiayaan dan pertumbuhan pendapatan dari fee-based income.

Total aset Bank Aladin Syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 32% menjadi Rp9,36 triliun. Kinerja ini didukung oleh ekspansi pembiayaan berbasis musyarakah yang meningkat menjadi Rp4,1 triliun.

Di sisi pendanaan, dana pihak ketiga dalam bentuk simpanan mudharabah tumbuh signifikan menjadi Rp5,4 triliun, hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan syariah digital yang inklusif dan mudah diakses dengan pengalaman digital yang ramah bagi nasabah.

Pertumbuhan pembiayaan pada tahun 2024 dijalankan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, prinsip syariah dan tata kelola yang baik. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang dijaga tetap rendah di 0,03%, memperlihatkan kualitas portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang efektif.

Dalam agenda RUPSLB tahun ini, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Ationo Teguh Basuki dari jabatannya sebagai Komisaris serta Firdila Sari dari posisi Direktur. Sebagai pengganti, pemegang saham menyetujui pengangkatan Nurhasanah sebagai Komisaris dan Arief Satrio Putra sebagai Direktur. Pengangkatan kedua pengurus baru ini akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). Langkah ini diambil sebagai salah satu bagian dari strategi penguatan tata kelola perusahaan serta penyesuaian struktur organisasi dalam rangka mempersiapkan fase pertumbuhan selanjutnya.

Susunan jajaran manajemen Bank Aladin Syariah saat ini adalah sebagai berikut:

 

Direksi

  • Koko Tjatur Rachmadi – Presiden Direktur
  • Jo, Anula Putra – Direktur
  • Baiq Nadea Dzurriatin – Direktur Kepatuhan
  • Arief Satrio Putra* – Direktur

 

Dewan Komisaris

  • Rudy Hamdani – Presiden Komisaris (Independen)
  • Fransisca Ekawati – Komisaris Independen
  • Nurhasanah* – Komisaris

 

Dewan Pengawas Syariah

  • Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA – Ketua Dewan Pengawas Syariah
  • Sholahudin Al Aiyub, S.Ag, M.Si – Anggota Dewan Pengawas Syariah

 

Bank Aladin Syariah akan terus memperkuat perannya sebagai bank syariah digital pertama di Indonesia, serta mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengedepankan inovasi teknologi dan nilai-nilai syariah dalam setiap layanan yang diberikan.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, Bank Aladin Syariah juga akan terus memperkuat kolaborasi dengan para mitra strategis seperti Alfamart, Aksesmu, PP Muhammadiyah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Flip. Ke depan, Bank Aladin Syariah akan terus memperluas sinergi dengan mitra-mitra yang memiliki visi dan misi sejalan, dalam rangka mempercepat tercapainya tujuan peningkatan inklusi keuangan syariah di seluruh Indonesia.